"maafkan aku, atas kejadian tadi siang, sungguh aku
minta maaf " ujar Mutiara(sambil menangis).
" aku tidak
butuh MAAF mu, lebih baik tinggalkan aku sendiri" jawabku dingin.
aku berlari meninggalkannya, dan aku membawa Beggy bersama ku. Dan hujan
kian deras berjatuhan, kami berteduh, dan lagi-lagi Beggy sangat perduli kepada
ku, seakan-akan iya tahu jumlah hantaman yang terjadi di hati ku, ia memelukku
begitu lembut.
" Ega,
bisakah kamu MELEPASkan semuanya, melupakan segala yang hal yang menyakiti hati
mu, biarkan semuanya berlalu bersama waktu, jalani yang ada di depan mu,"
ujar Beggy sambil menambah eratan pelukannya,
aku terdiam
sejenak, berusaha menggunakan pikiranku untuk mencari jawabannya, tetapi,
hatiku menuntun bibirku untuk berkata yang sejujurnya.
"sulit Beggy,
aku sangat mencintainya, bagaimana mungkin aku bisa memaafkan nya, di kejadian
tadi siang, dia menerima lamaran abangku sendiri, padahal engkau tahu, aku akan
menyanyangi Mutiara setelah aku dapat pekerjaan, aku merencanakan hal indah
bersamanya, aku akan membawanya dari kota ini ke tempat tinggal ku di surabaya,
memperkenalkannya dengan keluargaku, dan hidup bersamanya" ucapku perlahan
sambil menunduk pilu, membiarkan air mata ku berjatuhan.
Beggy terlihat
ingin menyadarkan ku, membuka pikiranku, yang tertutup oleh rasa kecewa.
" ia, tapi
kan Mutiara tidak tahu kalau, pria yang di jodohkan orang tuanya adalah abang
mu sendiri, dan abang mu juga tidak tahu kalau, ia sedang melamar pacar adiknya
sendiri, kamu perantau, dan abang mu juga perantau, dan kalian berdua punya
kesibukan masing”, ucap Beggy tegas, (sambil melepas, pelukannya) ia menatap
mataku sangat dalam.
Dan aku lagi-lagi berusaha memakai pikiranku.
“baiklah, aku kan lalui semua, melupakan nya, sebab ia pantas
sekali untuk aku lupakan, dia kan calon kakak ipar ku( ucapku sambil tertawa
kecil), perasaan ini, perjuangan ini, nanti aku berikan pada seseorang yang
pantas mendapatkannya, (dan kali ini aku menangis), ujarku sambil menghapus air
mata.
Beggy mulai tersenyum, seakan-akan mungkin inilah jawaban yang ia,
tunggu. Dan sejenak hendak meneruskan perkataan ku, tiba-tiba ada ide yang
menyusup masuk di barisan kata yang ingin ku lanjutkan.
“ Beg, berhubung karna banyak cobaan yang datang silih berganti,
menjamah hidupku, bagaimana kalau nama panggilanku di ubah, dengan TEGAR,”
ucapku ssedikit semangat
Aku melihat, wajah yang Beggy yang tersenyum itu berubah menjadi
wajah heran.
“ Tegar ???” ucapnya datar
Aku membalas dengan semangat yang mulai sedikit terpercik api.
“ iya dong, sebut saja aku “si
Tegar” , mungkin dengan banyak orang memanggil ku Tegar, aku jadi semakin
semangat untuk melewati masa-masa sulit kedepannya” ucapku semangat.
Dan mulai saat itu, nama Tegar menjadi nama kedua ku, nama yang
muncul dari berakirnya rasa cinta yang akhirnya sangat tidak aku duga sama
sekali, aku mulai menyukai nama itu, karna setiap orang yang memanggilku Tegar,
aku merasa ada kekuatan baru yang datang mengobati luka hatiku, lagi-lagi yah
harus tegar apapun masalahnya, sebab aku percaya setiap masalah yang dating punya
penyelesaiannya masing-masing :’)
No comments:
Post a Comment